Halloween party ideas 2015


Seperti biasa, saya dan teman-teman sering berkunjung ke rumah kami di daerah Tangerang. Perjalanan ke sana mengasyikkan. Ada yang dengan mobl, sepeda motor, atau pun sepeda ontel. di sana, rumahnya agak luas. Pekarangan juga luas. Ada lapangan untuk berolahraga, futsal, atau basket dan voli. Berkunjung ke sana layaknya mencari kepuasan. Apanya yang puas?

Hmmm..jangan menafsir macam-macam. Puas itu macam-macam. Di sana kami bisa puas berolahraga. Kalau di Jakarta, kami harus bisa berbagi waktu untuk bermain futsal. Sehari ukup 15 menit. Cara ini adil sebab banyak peminat futsal. Waktu bermain terbatas, hanya 45 menit sehari.

“Wah…hari ini puas sekali…. Di Jakarta kita tidak bisa bermain sepuas ini,” komentar seorang teman.
“Sudah bermain berapa menit?” kata saya.
Dia duduk di pinggir lapangan. Badanya berkeringat. Pelan-pelan dia merebahkan tubuhnya ke tanah yang miring.
“Kira-kira 45 menit….(sambil mengeringkan keringatnya dengan baju olahraganya).”

Wah bermain tanpa henti selama 45 menit? Lumayan kuat orang ini. Pemain Timnas Indonesia saja tidak semuanya bermai sepanjang itu. Ada yang 30 menit harus diganti. Bermain 45 menit bukanlah hal mudah. Ya..dia seperti Titus Bonai, bermain tanpa henti dalam 2 babak. Bahkan, Tibo masih melanjutkan dengan 2 kali perpanjangan waktu, 2 kali 15 menit.

Setelah bincang-bincang itu, akmi menuju kamar mandi. Pasti mandinya segar. Habis olahraga, tubuh yang penuh keringat akan dibilas dengan air segar. Saya lebih dulu ke kamar mandi. Teman itu menyusulnya. Berapa menit kemudian, saya keluar. Rupanya dia masih duduk di luar.
“Hei…belum mandi juga. Sebentar lagi ada acara berikutnya,” sapa saya mengaburkan lamunannya.
Dia sendiri yang belum mandi. Teman-teman lain sudah beranjak dari kamar mandi. Baju olahraga yang berkeringat itu masih melekat di badannya.
“tolong saya dulu,” katanya sambil beridiri.
“Saya lupa membawa sabun…dan perlengkapan mandi lainnya.”

Wah….ini toh penyebabnya. Dari tadi, diam saja. “Bilang dong kalau lupa membawa perlengkapan mandi,” kata saya.

Untung saja, saya selalu menyediakan tas khusus untuk perlengkapan mandi. Tasnya kecil, cukup untuk menyimpan sabun cair, sampo, sikat gigi, odol, dan perlengkapan mandi lainnya. Perjalanan menjadi tak nyaman ketika, hal kecil semacam ini lupa dipersiapkan. Jangan sepelekan hal kecil. Hal kecil juga menunjang perjalanan menjadi lebih asyik.

CPR, 13/12/2011

Gordi Afri

Sumber gambar sini

Dalam suatu kesempatan musim liburan, seorang teman merasa tak nyaman. Liburan kali ini berat baginya. Padahal kami hanya libur 3 hari 2 malam di puncak itu. 

“Pengennya cepat-cepat balik Jakarta,” katanya.
“Lho bukannya di Jakarta nanti, kita menikmati macet dan gaduh lagi,” kata saya.
“Ya, tapi di rumah sendri lebih nyaman ketimbang di puncak yang dingin seperti ini,” lanjutnya.

Jakarta memang panas, macet, gaduh, dan sebagainya. Berbanding terbalik dengan kawasan puncak yang dingin, hening, bersih, indah, dan segar. Sayang kalau suasana dan pemandangan semacam ini dilewatkan begitu saja.

Pada malam kedua, teman ini mondar-mandir di sekitar tempat penginapan. Rupanya dia mencari sesuatu. Tetapi, belum ditemukan sehingga harus bolak-balik beberapa kali di rute yang sama.

“Ada yang hilang?” sapa saya.
“Masih longgar gak di sebelah kamu? Saya tak ada selimut.”

Rupanya akar persoalan ditemukan. Teman ini lupa membawa selimut. Padahal puncak dingin. Tidur tanpa selimut amat menderita. Bisa jadi, tak bisa menikmati malam yang sunyi.
“Mari teman, di tengah saja, mumpung masih longgar.”

Gambar sini

Beruntung dia bisa tidur di tengah. Tanpa selimut pun, terpaan angin berkurang. Mereka yang berselimut beruntung, ada penutup badan. Lupa membawa hal kecil saja, repotnya luar biasa ketika sampai di tempat liburan. Periksalah segala persiapan sehingga bisa menikmati masa liburan dengan nyaman. Di sini ada 2 contoh persiapan berupa gambar. Masih banyak persiapan lainnya. 

CPR, 13/12/2011

Gordi Afri



Diberdayakan oleh Blogger.